Dulu, bagi saya memiliki rate card adalah sebuah pencapaian tersendiri untuk seorang Blogger, karena selain menjelaskan tentang detail ranking dan performa blog, atau platform media sosial yang digunakan, membuat media kit untuk menentukan harga rate card bagi pemula juga butuh rasa percaya diri yang tinggi.
Bahkan waktu pertama kali saya mendapat tawaran kolaborasi dengan permintaan rate card, dan kemudian saya mengirim media kit lengkap dengan nominal rate card ke calon klien, sekilas di benak saya muncul pertanyaan-pertanyaan seperti;
“Emang saya sudah pantas ya pasang rate cad untuk blog saya? Duh, dengan performa blog sekian, pantas gak ya saya pasang rate sekian? Jangan-jangan rate card saya kemahalan?”
Dan masih banyak lagi keraguan-keraguan yang saya rasakan. Tapi setelah mengikuti kelas Blogger BRT, akhirnya rasa percaya diri untuk membuat rate card mulai muncul.
Dan seketika itu juga, saya kumpulkan semua data ranking dan pageview untuk dimasukkan ke dalam media kit, beserta media sosial pendukung yang akan saya gunakan untuk mengeksekusi project yang diberikan oleh brand atau calon klien.
Table of Contents
Dasar Dalam Menentukan Rate Card
Menentukan harga rate card yang tepat bagi content creator pemula memang kadang bikin bingung, karena biasanya kan kita belum tau, bikin rate card sekian itu penghitungannya berdasarkan apa.
Jadi kali ini, saya akan membagikan apa saja yang menjadi dasar untuk menentukan rate card bagi content creator, baik secara umum maupun berdasarkan pengalaman saya pribadi.
1. Jenis Konten yang Dihasilkan
Jenis konten yang dihasilkan oleh content creator bisa menjadi dasar awal untuk menentukan harga rate card, karena biasanya konten yang pembuatannya membutuhkan proses yang lumayan rumit dan waktu yang agak lama, seperti video atau artikel, bisa mendapatkan rate lebih tinggi dibandingkan dengan konten berupa gambar beserta caption atau tweet saja.
2. Kualitas Konten yang Ditawarkan
Dalam konteks Blogger, kualitas konten biasanya berupa Artikel SEO friendly, dengan dukungan sejumlah media gambar, dan backlink dari brand.
Konten dengan kualitas tersebut biasanya bisa menargetkan nominal rate card yang lebih tinggi dibandingkan dengan artikel yang ditulis tanpa menggunakan parameter SEO.
Begitu pula dengan konten video yang membutuhkan banyak proses editing, content creator dapat menjadikannya sebagai dasar menentukan rate card, dengan kualitas video editing yang dihasilkan.
3. Media yang Digunakan
Masing-masing platform media sosial biasanya memiliki tingkat popularitas dan jangkauan yang berbeda, jadi selain jenis konten yang dihasilkan, kamu juga harus menyesuaikan platform media yang digunakan untuk bisa menjadikannya dasar dalam menentukan rate card.
Dan biasanya, semakin populer sebuah platform media sosial, maka tingkat penawaran rate card bisa semakin tinggi juga.
4. Audiens yang Dimiliki
Audience yang dimaksud dalam hal ini adalah jumlah pertemanan atau pengikut media sosial yang digunakan oleh creator.
Dan itu termasuk Blogger, karena dengan memberikan penawaran berupa share link artikel di blog ke media sosial, penawaran tersebut dapat menjadi pendukung dalam menentukan rate card bagi content creator.
5. Performa Konten yang Dicapai
Selain 4 poin di atas, performa konten juga menjadi poin penting dalam menentukan rate card.
Karena umumnya, performa konten yang bagus dapat memberikan pengaruh positif bagi sebuah brand, baik itu dari segi brand awareness maupun return of investment-nya.
6. Skill yang Dimiliki Creator
Selanjutnya jangan lupa juga sesuaikan harga rate card yang ditawarkan dengan skill yang kamu miliki sebagai content creator.
Karena biasanya apabila seorang creator menguasai skill sesuai dengan konten yang dihasilkan, kredibilitas mereka sebagai content creator akan meningkat, dan dapat menjadi nilai plus yang bisa dijadikan dasar untuk menentukan nilai rate card dalam melakukan kerjasama.
7. Riset Harga Creator pada Umumnya
Terakhir yang paling penting adalah, lakukan riset harga rate card sesuai dengan creator lain yang menggunakan platform dan konten yang sama.
Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan harga rate card yang paling tepat, dan brand atau calon klien juga nggak keburu lari karena harga yang kamu pasang terlalu tinggi, ataupun terlalu rendah, di mana itu juga bisa membuat mereka ragu untuk melanjutkan kerjasama.
Cara Menentukan Rate Card bagi Content Creator Pemula
Setelah mengetahui apa saja dasar dalam menentukan rate card bagi content creator pemula, selanjutnya kamu akan bisa dengan mudah memutuskan berapa harga rate card yang sesuai dengan kualitas dan performa konten yang kamu hasilkan.
Dengan menggunakan berbagai pertimbangan di atas, klien juga akan merasa puas setelah mengeluarkan budget sesuai rate card yang dipasang oleh content creator, dengan benefit yang diberikan.
Dan mengingat pentingnya manfaat rate card bagi content creator, menurut saya akan lebih baik kalau kamu yang baru memulai karier sebagai content creator, untuk mempersiapkan dasar-dasar dalam menentukan nilai rate card di atas.
Karena dengan begitu, kamu nggak bakal bingung ketika konten yang kamu bagikan menjangkau suatu brand, dan mereka mengirimkan penawaran kolaborasi yang membutuhkan rate card lebih dulu sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan kerjasama.
Baiklah, sekian untuk pembahasan rate card kali ini, semoga bisa sedikit membantu teman-teman content creator yang baru saja memulai profesi yang saat ini banyak dibutuhkan banyak brand perusahaan, di tengah persaingan digital marketing yang semakin berkembang.
Sincerely,
Els
Kok saya masih takut ya buat ratecard. Seperti yang mbak bilang.
Tidak ada contohnya mbak? Biar bisa buat contoh