template rate card

Salah satu fungsi rate card bagi content creator freelance adalah mempermudah mereka dalam memulai kolaborasi dengan brand, dan itu juga akan bermanfaat untuk melancarkan proses negosiasi harga, SOW, dan ketentuan lain sesuai dengan kebutuhan brand sebelum melakukan kerjasama.

Dan seperti yang sudah saya tuliskan pada artikel sebelumnya, yang membahas tentang apa saja yang harus ada di rate card, mulai dari ranking, performa, ketentuan kerjasama, dan yang paling utama adalah harga, mungkin bagi sebagian teman-teman masih ada yang bingung cara mengaplikasikan poin-poin tersebut dalam bentuk template rate card itu bagaimana.

Jadi kali ini saya bakal buka-bukaan template rate card yang biasa saya gunakan untuk melakukan negosiasi dengan brand.

Apa Saja yang Ada di Rate Card

Dan berikut adalah poin-poin apa saja yang harus ada dalam rate card berdasarkan urutan yang saya gunakan;

1. Cover Media Kit

Yap, karena selama ini rate card milik saya menggunakan format pdf, hal pertama yang harus ada pada media kit adalah cover yang secara sekilas dapat menjelaskan isi di dalamnya.

Jadi kalau rate card yang kamu buat nantinya juga akan berbentuk pdf, pastikan kamu membuat cover media kit-nya terlebih dulu. Cover media kit tersebut bisa menggunakan desain tulisan atau gambar yang sesuai dengan branding yang kamu gunakan.

2. Data Performa Blog atau Media Sosila

Halaman selanjutnya, karena bentuk media kit untuk rate card adalah berupa file pdf, kamu bisa menyertakan screenshot performa dan ranking blog atau media sosial yang kamu gunakan untuk mejalankan kerjasama dengan klien. Karena dengan adanya screenshot tersebut, menurut saya rate card yang ditawarkan akan lebih kredibel.

Maklum, sekarang kan banyak yang bilang kalau “no pict hoax”, jadi biar rate card yang kamu buat bisa lebih meyakinkan, menurut saya lebih baik menyertakan screenshot-nya saja langsung.

apa saja yang ada di rate card

3. Daftar Platform Media Sosial

Karena rate card yang saya gunakan adalah untuk kerjasama penulisan artikel di blog, jadi fungsi media sosial yang saya sertakan dalam media kit rate card adalah sebagai pendukung, di mana link artikel yang sudah saya tulis, akan saya bagikan ke platform media sosial yang saya cantumkan.

4. Rate Card

Setelah menyertakan poin apa saja yang harus ada dalam media kit, halaman terakhir dalam rate card adalah menjelaskan apa saja jenis kerjasama yang kamu tawarkan, SOW singkat, dan berapa harga rate card yang kamu inginkan dengan jenis kerjasama tersebut.

Contoh Template Rate Card yang Simple

Nah, di atas adalah bentuk rate card yang selama ini saya gunakan untuk blog lifestyle milik saya yang lain.

“Eh tapi kok bentuknya pdf, ya? Apa nggak bisa dibikin format PNG saja?”

Mungkin ada pertanyaan-pertanyaan seperti di atas, tapi alasan menggunakan format pdf, dengan jumlah halaman sesuai kebutuhan, adalah agar saya bisa menyertakan screenshot performa, ranking, dan media sosial yang saya gunakan.

Karena menurut saya akan lebih meyakinkan saja, dan klien pun akan dengan mudah memutuskan kelanjutan kerjasama, karena mereka nggak perlu mengecek, dengan mencarinya satu per satu melalui platform yang disertakan.

Tapi.. sebenarnya untuk membuat file media kit itu bebas kok mau pakai format yang mana, kalau misal kamu lebih prefer menggunakan gambar juga nggak ada masalah, asal semua poin yang saya sebutkan di atas, bisa kamu masukkan ke dalamnya.

Dan kalau dalam bentuk gambar, menurut saya idealnya hanya menggunakan 1 lampiran saja, karena kurang simple saja kalau banyak lampiran, dan klien pasti harus download satu per satu, jadinya kurang efektif dan efisien.

contoh rate card

Jadi kalau kamu berencana membuat rate card dalam bentuk gambar, pastikan kamu bisa mengaplikasikan semua poin dalam rate card secara simple dan kreatif, agar dapat dengan mudah dipahami oleh klien. Jangan sampai klien bolak-balik tutup rate card karena harus mengecek kebenaran data yang ada di dalamnya, terus dia males buat buka rate card-nya lagi.

Dan.. karena jenis profesi content creator yang saya tekuni adalah Blogger, jadi contoh rate card yang saya gunakan di atas, semuanya based on data ranking dan performa blog dari platform analisis yang terpercaya di bidangnya.

Jadi untuk content creator tiktok, creator facebook, ataupun instagram, kamu bisa menyesuaikan apa saja yang harus kamu siapkan untuk membuat media kit, berdasarkan gambar contoh rate card yang sudah saya sertakan diatas.

Terakhir buat yang masih bingung bagaimana cara menentukan harga rate card, kamu bisa baca artikel Cara Menentukan Rate Card bagi Content Creator yang sudah saya tulis sebelumnya. Dengan begitu, selain bisa membuat template rate card, kamu juga bisa menemukan harga yang paling tepat untuk ide-ide dan konten-konten yang kamu hasilkan.

Baiklah, saya rasa cukup ya gambaran tentang contoh rate card yang sudah saya jelaskan di atas, semoga teman-teman content creator dapat memahaminya dengan mudah, dan segera menerbitkan media kit dan rate card sendiri, dan bisa menggaet banyak calon klien dengan rate card tersebut!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *