Mengatur Heading Artikel

Dulu waktu awal-awal menulis artikel di blog, saya sama sekali nggak memperhatikan apakah artikel tersebut sudah masuk dalam mesin pencarian Google atau enggak.

Tapi sebagai pemula, hal tersebut memang merupakan sesuatu yang wajar, karena jujur saya belajar ngeblog mulai 0 secara otodidak, jadi cara menulis artikel agar bisa terindeks oleh Google pun saya masih belum tau bagaimana.

Namun seiring berjalannya waktu, saya akhirnya mulai mengikuti beberapa kelas blogger untuk meningkatkan skill menulis artikel agar mudah diindeks oleh Google.

Dan salah satu kelas yang paling sering saya ikuti adalah kelas BRT, kelas yang digagas oleh Mas Pewe dan Mbak Monic, beserta beberapa coach lain yang berbagi materi tips blog berbeda-beda.

Struktur Heading Artikel yang Tepat untuk Blog

Melalui berbagai kelas blogger yang saya ikuti tersebut, akhirnya saya paham, kenapa artikel-artikel yang saya tulis sebelumnya jarang sekali yang bisa berada di halaman utama Google, dan proses perayapan atau indeks-nya juga butuh waktu yang lumayan lama.

Karena ternyata bukan hanya skripsi ataupun buku saja, menulis artikel pun harus jelas judul, sub judul, dan sub-sub judulnya, di mana masing-masing bagian harus ditandai dengan tag heading yang terstruktur sesuai dengan urutannya.

Lalu bagaimana struktur heading artikel yang tepat agar tulisan-tulisan yang kamu bagikan bisa terindeks oleh Googel lebih cepat? Berikut adalah urutannya:

H1 untuk Heading Judul Artikel

Heading H1 adalah elemen HTML yang digunakan untuk menandai judul utama atau judul artikel yang kamu bagikan pada blog.

Penggunaan heading H1 sangat penting karena nggak hanya menunjukan struktur artikel, tetapi juga akan membantu mesin pencarian seperti Google, untuk memahami topik utama dari halaman tersebut, dan tentu hal tersebut akan mempercepat proses pengindeks-an artikel yang sudah dibagikan.

Karena Heading H1 merupakan struktur yang digunakan untuk judul artikel, maka biasanya heading ini ditempatkan di bagian judul artikel untuk menunjukkan topik yang akan kamu bahas. Selain itu, gunakan hanya 1 tag H1 saja untuk mempermudah perayapan.

H2 untuk Heading Sub Judul

Heading H2 pada Sub Judul berfungsi untuk menandai topik yang lebih spesifik. Misalnya nih, kamu mau bikin artikel dengan judulĀ  “Cara Membuat Blog“, kamu dapat menggunakan heading H2 untuk sub-judul yang akan menuliskan pembahasahan yang lebih spesifik seperti “Yang Harus Disiapkan untuk Membuat Blog” dan berbagai pembahasan lain yang diperlukan sesuai dengan topik yang akan ditulis.

H3 untuk Heading Sub-Sub Judul

Tag H3 pada artikel dapat digunakan untuk mengelompokkan informasi yang lebih detail atau spesifik lagi dari sub-judul yang menggunakan tag heading H2.

Misalnya, setelah menggunakan heading H2 untuk sub-judul “Yang Harus Disiapkan untuk Membuat Blog”, kamu bisa menggunakan heading H3 untuk menandai sub-sub-judul seperti “Perangkat”, “Koneksi”, “Data” dan persiapan untuk membuat blog lainnya yang bisa dibaca melalui artikel “Membuat Blog Jadi Mudah dengan Persiapan Berikut!

Dan bisa dilanjutkan dengan H4, H5, H6 dst, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh artikel yang kamu tulis.

Rahasia Menulis Artikel Agar Mudah Terindeks oleh Google

Jadi kalau kamu bisa secara konsisten menulis dan menempatkan struktur artikel yang tepat dengan menggunakan heading H1, H2, H3, dst, yang sesuai dengan isi artikel, bukan hanya membantu pembaca untuk lebih mudah memahami topik yang sedang kamu bahas, tapi juga bisa mengoptimasi artikel tersebut agar dengan mudah dikenali oleh mesin pencari, dan tentunya proses peng-indeks-an pun akan berjalan dengan mudah.

Selain struktur artikel yang saya sebutkan di atas, hal penting lain yang perlu kamu perhatikan adalah kamu harus melakukan request pengindeks-an melalui Google Search Console, dan dalam proses penulisan artikel, kamu juga harus memastikan informasi yang kamu bagikan berasal dari sumber yang valid, nggak menggandung tulisan plagiat, dan bukan merupakan tulisan hasil Artificial Intelligence atau yang biasa dikenal dengan AI.

Karena saya sendiri sudah merasakan bagaimana gregetnya menjadi korban AI yang saya gunakan mentah-mentah untuk update tulisan di blog, dan meski setelah saya cek menggunakan site:url, artikel tersebut terdeteksi oleh Google, ternyata di GSC update artikel terbarunya sama sekali nggak terdeteksi, bahkan setelah saya melakukan perbaikan-perbaikan pada artikel hasil AI tersebut.

Jadi pesan saya kepada teman-teman blogger semua, oke lah nggak apa-apa kita memanfaatkan perkembangan teknologi bernama AI ini, tapi cukup sekedar untuk mengumpulkan ide dan mencari inspirasi saja, ya. Kamu tetap harus mengolah informasi yang kamu peroleh dari hasil generate AI tersebut, agar tulisanmu valid berdasarkan sumber yang resmi dan tingkat keterbacaannya juga jelas sehingga audiens dapat memahami tulisan yang kamu bagikan dengan mudah.

Dengan menerapkan struktur artikel dan menghindari beberapa catatan yang saya tuliskan di atas, peluang untuk artikel lebih mudah diindeks oleh Google akan lebih besar, kalaupun dengan menerapkan semua tips di atas tapi ternyata artikelmu masih mengalami kendala dalam pengindeksan, kamu bisa secara berkala melakukan pengeditan dengan mengubah atau menambahkan informasi pendukung lain yang sesuai dengan topik yang kamu bagikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *